Wajo, 19 Februari 2025 – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Komando Distrik Militer (Kodim) 1406/Wajo menggelar Rapat Koordinasi Sosialisasi dan Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di ruang serbaguna Kodim 1406/Wajo, Jalan Kejaksaan No. 55, Kelurahan Bulupabbulu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk:
- Letkol Inf Wahyu Yunus, S. Ip (Dandim 1406/Wajo).
- Ipda Tahya Cahya Wiguna, S.Tr.K (Kanit Tipidter Polres Wajo), mewakili Kapolres Wajo.
- Ir. Muhammad Ashar (Kadis Pertanian Kabupaten Wajo).
- Firman Mando (Kepala Bulog Wajo).
- Para Danramil dan Perwira Staf jajaran Kodim 1406/Wajo.
- Para Babinsa jajaran Kodim 1406/Wajo.
- Staf Bulog Wajo.
- Perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Wajo.

Dalam sambutannya, Dandim 1406/Wajo, Letkol Inf Wahyu Yunus, S. Ip, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir. Ia menegaskan bahwa Kodim 1406/Wajo siap mendukung penuh program penyerapan gabah (Sergab) dengan mengoptimalkan peran Koramil di setiap kecamatan serta Babinsa di setiap desa. “Mereka memiliki data yang akurat dan mengetahui kondisi di lapangan, sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan program ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, Ir. Muhammad Ashar, menekankan pentingnya peningkatan hasil panen bagi petani. Ia mengimbau agar petani dan seluruh pihak terkait dapat berpartisipasi aktif dalam program pemerintah ini. “Serapan gabah dan beras ke Bulog harus terus ditingkatkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perum Bulog Wajo, Firman Mando, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung program swasembada pangan tahun 2025. Ia mengungkapkan bahwa Perum Bulog, bekerja sama dengan TNI AD, Kementerian Pertanian, dan Perpadi, menargetkan pengadaan gabah dan beras dalam negeri sebesar 3 juta ton (setara beras). “Kami telah menetapkan harga pembelian gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram dan harga pembelian beras oleh pemerintah sebesar Rp12.000 per kilogram,” jelasnya.
Setelah penyampaian materi dari masing-masing narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta, termasuk perwakilan Gapoktan, Babinsa, serta jajaran Koramil, menyampaikan berbagai pertanyaan dan masukan terkait optimalisasi penyerapan gabah. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi mekanisme distribusi, tantangan yang dihadapi petani, serta strategi peningkatan efisiensi penyerapan hasil panen.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, Bulog, serta kelompok tani dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan adanya kerja sama yang solid, diharapkan target penyerapan gabah dan beras tahun 2025 dapat tercapai secara optimal demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Kabupaten Wajo.

